A. Berdirinya SMA Negeri 2 Lumajang
Sebelum tahun 1977 di Kabupaten Lumajang ini
tersedia hanya satu sarana pendidikan tingkat SLTA,
dirasakan butuh sarana pendidikan yang lebih demi peningkatan kualitas masyarakat Kabupaten Lumajang, maka
pada tahun 1977 Pemerintah Kabupaten Lumajang sedikit lega atas dasar
mendapatkan fasilitas baru satu lembaga pendidikan SLTA. Dengan menyediakan
lahan bengkok Desa Tompokersan sebagai lahan berdirinya lembaga pendidikan
baru, maka berdirilah SMPP Negeri Lumajang di Jalan H.O.S Cokroaminoto, 159
saat ini. Lembaga pendidikan SMPP dibawahi oleh seorang kepala sekolah yang
merangkap membawahi 2 sekolah sekaligus yaitu SMPP dan SMA Negeri 1 Lumajang.
Beliau adalah Drs. Santoso yang memilki gaya kepemimpinan yang mampu mengembangkan pendidikan dengan memadukan 2 sekolah yang saling
mendukung. Selanjutnya SMPP berjasa menghantarkan untuk ikut berkiprah
mewujudkan niat mulia negara demi peningkatan kualitas bangsa.
B.
Daftar Kepala Sekolah
Berikut ini merupakan daftar kepala SMA Negeri 2 Lumajang:
1. Drs. Santoso tahun 1977-1980
SMPP berdasar
SK Mendikbud No. 0216/01/1997, tertanggal 25 juni 1997. SMPP Lumajang diresmikan pada tanggal 14 Februari 1997 oleh
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Dr. Syarif Thayeb pada tahun 1985. Latar belakang sosok
kepemimpinan-nya sarjana biologi mengutamakan kualitas produk pendidikan di
SMPP yang di tekankan pada kualitas berfikir dan etika, dengan prinsip yang
kuat beliau mampu merebut kepercayaan masyarakat kualitas pendidikan di SMPP
Lumajang.
2. Soetomo, B.A tahun 1980-1987
SMPP berubah menjadi SMA Negeri 2 Lumajang pada tanggal 1985. Beliau
sosok pemimpin dengan latar belakang pendidikan sarjana muda PMP memiliki gaya
kepemimpinan yang low profil high produk berorientasi pada kualitas pendidikan
dengan pendekatan manusiawi yang sempurna sehingga SMA Negeri 2 Lumajang
menjadi terkenal kala itu.
3. Drs. Singgih tahun 1987-1991
Beliau merupakan sarjana PMP yang cool dengan gaya santun mampu
menghantarkan SMA Negeri 2 Lumajang ke pentas Lomba bidang penelitian dan
promosi tingkat provinsi di media televisi.
4. Drs. Adji Soetisno tahun 1991-1999
Beliau menjadikan SMA Negeri 2 Lumajang menjadi SMU Negeri 2 Lumajang
berdasar pada SK Mendikbud No. 035/O/1997 tertanggal 1997. Beliau berlatar
belakang pendidikan sarjana geografi yang memiliki gaya kepemimpinan disiplin
kalem, dengan menyempatkan keliling sekolah setiap pagi sebelum pelajaran
mulai. Pada kepemimpinan beliau peningkatan kesejahteraan guru diperhatikan
walau masih jauh dari harapan. Dengan semangat yang tinggi namun santai SMU
Negeri 2 Lumajang terus meluncur di atas angin.
5. Rongseng Budi Hermawan, B.A. tahun
1999-2003
Pada tahun 2002 SMU Negeri 2 Lumajang berubah menjadi SMA Negeri 2
Lumajang serentak secara nasional. Beliau adalah sosok pemimpin yang berlatar
belakang pendidikan sarjana muda Bahasa Inggris yang memiliki gaya kepemimpinan
ceria dengan keberanian yang luar biasa beliau juga mementingkan pengembangan
kurikulum dari pada fisik bangunan. Beliau menyukai inovasi, terbukti
tercapainya program akselerasi untuk anak berbakat.
6. Drs. H. Wanani, MM tahun 2003 - 2009
Beliau adalah sosok pemimpin yang berlatar belakang sarjana Bimbingan
Konseling memiliki gaya kepemimpinan yang cinta damai sesuai dengan imtaq dan
iptek yang mapan dan mantap. Pemimpin yang tergolong sangat menyukai inovasi
ini telah menjadikan sekolah tercinta ini berkembang pesat di berbagai sektor
akademik maupun non akademik sehingga SMA Negeri 2 Lumajang memiliki image yang
keren di dunia luar.
7. Drs. Suroso, M.Pd. tahun 2009 - sekarang
Sejak tanggal 1 Mei 2009 SMA Negeri 2 Lumajang dipimpin oleh beliau yang
berlatar belakang seorang guru fisika. Beliau mengemban tugas penuh tantangan.
Baru satu tahun menyandang gelar Sekolah Standar Nasional sudah menjadi
R-SMA-BI SMA N 2 Lumajang.Dengan begitu SMADA harus siap Go Internasional.
Sehingga kita lihat saja 5 tahun ke depan
apakah SMADA Lumajang bisa menyandang predikat sebagai SMA Bertaraf
Internasional.
C.
Kultur Sekolah
1. Moving Class
Sebelum tergabung dalam Sekolah Unggulan Terpadu, tepatnya pada tahun
2005, SMA Negeri 2 Lumajang sudah menggunakan sistem moving class pada kegiatan
belajar mengajar (KBM). Sistem ini diberlakukan menurut surat dari Dirjen
Pendidikan SMA dan Sederajat yang menjelaskan bahwa sekolah yang sudah lulus
predikat akreditasi yang baik dan menyandang status SBI (Sekolah Bertaraf
Internasional) dalam KBM, maka harus melakukan sistem moving class. Namun,
untuk kelas akselerasi menggunakan kelas yang tetap.
2. Program Kelas Akselerasi
Sejak tahun 2003 SMA Negeri 2 Lumajang memiliki program Akselerasi
(Program Percepatan). Program ini dimaksudkan untuk percepatan belajar khusus
yang merupakan layanan pendidikan bagi siswa yang memiliki bakat istimewa dan
kecerdasan yang istimewa pula. Untuk memberikan layanan pendidikan Akselerasi
ini kurikulum yang digunakan adalah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, dengan
masa belajar yang dimampatkan menjadi 2 tahun. Siswa yang mendaftar akselerasi
adalah siswa yang sudah diterima secara formal sebagai siswa baru kelas X di
SMA Negeri 2 Lumajang dan harus menjalani serangkaian tes sebagai syarat mutlak
untuk dapat mengikuti program Akselerasi ini. Saat ini, SMA Negeri 2 Lumajang
telah meluluskan 7 Generasi Siswa/Siswi Akselerasi.
No comments:
Post a Comment